Senin, 28 November 2016

HUKUM PRANATA DAN PEMBANGUNAN- ANALISA BANGUNAN MILIK NEGARA DAN MILIK SWASTA

BAGUNAN ENTERTAINMENT

PENJELASAN TUGAS
1. Pemimpin Umum (General Manager) 
Ia bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang menyangkut pengusahaan penerbitan. 
2. Pemimpin Redaksi 
Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Di suratkabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi bawahannya. Kewenangan itu dimiliki katena ia harus bertanggung jawab jika pemberitaan medianya “digugat” pihak lain. 
Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas penulisan dan isi Tajukrencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun — dengan seizin dan sepengetahuan Pemimpin Redaksi— yang mampu menulisnya dengan menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual. 
3. Dewan Redaksi 


Dewan Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya, Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat bagian redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat sensitif atau sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi penerbitan yang sudah disepakati. 
4. Redaktur Pelaksana 
Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.
5. Redaktur 
Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb. Karena itu ia dikenal pula dengan sebutan “Jabrik” atau penanggung jawab rubrik. 
6. Redaktur Pracetak 

Setingkat dengan Redaktur/Editor adalah Redaktur Pracetak atau Redaktur Artistik. Ia bertanggung jawab menangani “Naskah Siap Cetak” (All In Hand/All Up) dari para redaktur, yaitu semua naskah berita yang sudah diturunkan ke percetakan dan sudah diset bersih, desain cover dan perwajahan (tataletak, lay out, artistik), dan hal-ihwal sebelum koran dicetak.
Bagian lain di yang berada di bawah koordinasi Redaktur Pracetak adalah Setter atau juruketik naskah. Ia bertugas mengetik naskah yang akan dimuat. Ada pula Korektor yang bertugas mengoreksi (membetulkan) kesalahan ketik pada naskah yang siap cetak. 
7. Reporter 
Di bawah para editor adalah para Reporter. Mereka merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya. 
8. Fotografer 
Fotografer (wartawan foto atau jurupotret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisa (reporter). 
Jika tugas wartawan tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita, opini, atau feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic Photography, Photographic Communications). Fotografer menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade), dan menghibur (to entertain). 
9. Koresponden 

Selain reporter, media massa biasanya memiliki pula Koresponden (correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di luar wilayah di mana media massanya berpusat. 
10. Bidang Pendukung Redaksi 
Bagian yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi adalah bagian Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Litbang memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan memberikan masukan-masukan bagi pengembangan redaksional dan bagian lainnya, termasuk pembinaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia 
11. Bagian Usaha (Business Department) 
Bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi komersial meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi. 

Biasanya, bagian pemasaran dipimpin oleh seorang Pemimpin Perusahaan atau seorang Manajer Pemasaran (Marketing Manager) yang membawahkan Manajer Sirkulasi, Manajer Iklan, dan Manajer Promosi. 


CONTOH BANGUNAN ENTERTAINMENT

MILIK NEGARA

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih.
Sumber :


Visi
Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak pemersatu bangsa.
Adapun maksud dari Visi adalah bahwa TVRI di masa depan menjadi aktor utama penyiaran dalam menyediakan dan mengisi ruang publik, serta berperan dalam merekatkan dan mempersatukan semua elemen bangsa.
Misi 
- Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik, informatif secara netral, berimbang, sehat, dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan persamaan dalam  keberagaman
- Menyelenggarakan layanan siaran multiplatfrom  yang berkualitas dan berdaya saing
- Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern, transparan dan akuntabel
- Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan tugas pelayanan publik

- Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan andal guna meningkatkan pelayanan publik dan          kesejahteraan pegawai


Jumlah Karyawan di TVRI
Dalam bentuk Persero selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.
Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099 orang, terdiri atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.

MILIK SWASTA

MAJALAH TREN
merupakan Majalah Arsitektur, Interior, Properti & Gaya Hidup yang menjadi rujukan konsumen, kalangan arsitek, desainer interior, akademisi dan investor perorangan yang pertama di Indonesia.
Majalah yang diluncurkan sejak Desember 2005 ini memberikan pengetahuan praktis dan panduan mengenai tren dan kecenderungan baru dalam bidang Arsitektur, Interior, Properti & Gaya Hidup serta informasi teranyar seputar produk-produk premium dan high class.  
TREN dengan empat fokus utamanya (Arsitektur, Interior, Properti & Gaya Hidup) akan memberikan informasi secara cermat kepada konsumen sekaligus mengajak kalangan arsitek, desainer interior dan produsen terkait untuk berkreasi melalui rubrikasi majalah ini. Dengan demikian, majalah TREN tidak hanya layak dibaca konsumen, melainkan juga sangat pantas menjadi referensi bagi kalangan arsitek, pengembang, perbankan, produsen bahan bangunan, dan kalangan akademisi.
SUMBER :



SOLUSI

      BANGUNAN MILIK NEGARA
Pada bidang entertaining yang dimiliki negara, dengan tayangan yang sangat mendidik dengan penuh nilai moral yang dimiliki budaya bangsa, karena penayangan pun di atur oleh pemerintah yang memiliki tujuan untuk mempersatu bangsa dan mencerdaskan masyarakat yang menontonnya. Akan tetapi terkadang banyak orang yang kurang tertarik dengan tayangan pendidikan yang mereka anggap membosankan.
Solusi :
Mungkin pada tayangan bisa buat lebih menarik lagi dengan mengikuti kondisi zaman yang semakin modern, sesuaikan dengan masyarakat yang selalu ingin yang lebih canggih, dan pemerintah pun seharusnya memberipembaharuan terhadap pertelevisian milik negara agar tampak selalu menarik dimata masyarakat.

BANGUNAN MILIK SWASTA
Pada entertaining milik swasta terlihat lebih bebas dan terbuka karena bukan dimiliki oleh pemerintah, yang biasanya digunakan untuk menghibur dan memberi wawasan mengenai sekitar, akan tetapi masih banyak entertaining yang dimiliki swasta tidak menyisipkan  pendidikan untuk masyarakat dan hanya menyisipkan hiburan yang kadang tidak patut.
Solusi :
Walaupun bersifat hiburan mungkin akan lebih menarik lagi jika memberi unsur pendidikan, agar masyarakat menghilangkan anggapan bahwa pendidikan itu membosankan, dan agar setiap yang di tampilkan memiliki manfaat dan pengaruh yang baik terhadap masyarakat yang menikmatinya.

NAMA : RESTU LUSTIKA WULAN
NPM : 29314097
KELAS : 3TB04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar