Minggu, 22 Juli 2018

SOFTSKILL KONSERVASI ARSITEKTUR : Museum Perjuangan Bogor


LATAR BELAKANG
Kota Bogor memiliki beberapa museum didalamnya, dan terdapat salah satu Museum yang cukup tua yang dimiliki Kota bogor, yaitu Museum Perjuangan Bogor, yang berisikan peninggalan peninggalan pada masa penjajahan di Daerah Bogor dan sekitarnya, yaitu sepeti pistol, alat alat perang, baju, bahkan surat kabar pada zaman itu.

Museum Perjuangan ini berada dilokasi yang sangat strategis, yaitu dekat dengan pusat perbelanjaan, Stasiun Besar Bogor, dan dekat dengan beberapa Sekolah Negeri dan Swasta yang terdapat di Kota Bogor. Namun dengan potensi seperti itu bukan berarti Museum Perjuangan Kota Bogor memiliki pengunjung yang sangat banyak, semakin majunya zaman, pengunjung Museum Perjuangan Kota Bogor ini semakin berkurang. Hal ini dikarenakan masyarakat kini yang sudah tidak begitu tertarik untuk mengunjungi Museum untuk mencari ilmu, dan bangunan Museum Perjuangan yang sudah cukup tua, tidak dapat menarik perhatian masyarakat karena berada di antara gedung yang lebih modern.

Untuk mengembalikan kembali fungsi Museum Perjuangan sebagai tempat yang menarik dalam mengetahui sejarah perjuangan dan sebagai tempat wisata edukasi maka perlu dilakukan Revitalisasi Museum Perjuangan Kota Bogor.



SEJARAH GEDUNG MUSEUM PERJOANGAN BOGOR

Gedung yang dulu terletak dan dikenal dengan nama Tjikeumeuh Weg No. 28 yang berhadapan dengan Kerkhof (Kuburan Belanda) yang bernama “MOMENTO MERI” mempunyai sejarah tersendiri.

Yang sekarang pun masih mempunyai ciri khas, dikelilingi oleh Jl. Mayor Oking Djajaatmadja, Jl. Veteran, Jl. Perintis Kemerdekaan dan akhirnya Jl. Merdeka, sekarang Gedung Museum Perjoangan Bogor letaknya di Jl. Merdeka No. 56.

Gedung ini dibangun bertingkat dua pada tahun 1879 milik seorang pengusaha Belanda yang bernama WILHELM GUSTAAF WISNNER, dipergunakan untuk Werehouse yaitu Gudang Perusahaan Export Komodite Pertanian ke Eropa.

Pada Tahun 1935, gedung ini sudah dipakai untuk Pergerakan Nasional menentang pemerintah Kolonial Belanda yaitu dipakai oleh PARINDRA dibawah pimpinan MR. KASMAN SINGODIMEDJO, juga dipakai kegiatan pemuda dibawah pandji-pandji Kepanduan Indonesia yaitu Pandu SURYA WIRAWAN.

Pada tahun 1942, Zaman Penjajahan Jepang, gedung ini dipakai gudang oleh tentara Jepang untuk menyimpan barang- barang Interniran Belanda.

Pada tahun 1945, gedung ini dipakai untuk menyambut dan mempertahankan Kemerdekaan yang telah diproklamasikan oleh proklamator SOEKARNO/ HATTA pada tanggal 17 Agustus 1945.

Selain itu gedung ini pun digunakan untuk kegiatan media massa “GELORA RAKYAT” , dan dilantai atas dipakai DEWAN PERTAHANAN DAERAH KERESIDENAN BOGOR”.
Selain itu dipakai pula oleh CALL SCINE “RADIO RRI PERJUANGAN DAERAH KERESIDENAN BOGOR”

Pada tahun 1946, gedung ini dikosongkan karena sudah tidak tahan lagi oleh tekanan Pasukan Tentara Nica dan antek- anteknya.

Pada tahun 1948 Gedung ini dipakai GABSI Cabang Bogor, pada akhir tahu 1949 sampai tahu 1950 Gedung ini dipakai oleh Pemerintahan sementara Kabupaten Bogor dan Komandan Daerah Militer.

Pada tahun 1952 sampai tahun 1958 Gedung ini dipakai oleh S.R. Negri No.34 Bogor dan akhirnya oleh pemiliknya yang terakhir yaitu Bapak UMAR bin USMAN ALBA WAHAB pada tanggal 20mei 1958 dihibahkan kepada Museum Perjuangan Bogor menjadi milik Museum Perjuangan Bogor





KLASIFIKASI MUSEUM PERJOANGAN BOGOR
Museum Perjuangan Bogor ini merupakan salah satu cagar budaya yang dimiliki Kota Bogor, yang dikategorikan sebagai cagar budaya kategori B.


Bangunan Museum Perjuangan Bogor ini  dikategorikan  sebagai Kategori B karena  bangunan ini  tidak boleh dibongkar  sembarangan, dapat  dibangun bangunan  tambahan, tanpa harus  merubah bangunan utamanya.  Dapat memungkinkan dilakukannya revitalisasi pada bangunan Museum Perjuangan Bogor.

DATA EKSISTING BANGUNAN MUSEUM
Luas Bangunan           : 515 m2
Luas Lahan     : 650 m2
Di dalam gedung ini ditopang oleh tiga pilar besar yang menjadi salah satu cirri bangunan colonial.

·    Di halaman depan museum ini terdapat sebuah taman seluas 10 x 30 meter, halaman ini berlantaikan ubin dan di tengah-tengah tamannya terdapat sebuah pancuran air

·      Lantai pertama berisikan  kantor dan benda-benda koleksi seperti senjata-senjata modern, dokumen-dokumen, mata uang, lukisan dll

·      Lantai kedua terdiri dari benda-benda koleksi seperti senjata tradisional , prasasti, diorama peristiwa pertempuran, kain/pakaian dan sebagainya.

PERMASALAHAN
·         Pada museum perjuangan bogor ini terdapat banyak kerusakan pada material interior bangunan yang harusnya menunjang menunjang bangunan museum ini sebagai cagar budaya pada isi bangunan dalam museum yang merupakan sejarah pada masa lampau.
·         Peletakan serta fungsi penunjang bangunan tidak terkelola dengan baik pada bangunan ini, terlihat pada denah sebelumnya hanya terdapat ruang ruang umum seperti galeri, toilet dan musholla  sedangakan tidak ada ruangan privat seperti kantor untuk pengelola pada bangunan museum ini.
·         Pada kawasan sekitar museum ini banyak  bangunan komersil yang cukup padat dan ramai sehingga seringnya menimbulkan kebisingan yang terdengar dari dalam museum yang mengakibatkan kondisi  museum menjadi tidak kondusif.
·         Pada area teras depan museum terdapat beberapa pedagang kaki lima dan kumpulan pangkalan ojek online yang memanfaatkan halaman museum sebagai tempat berteduh sehingga mengakibatkan lingkungan area halaman museum menjadi kumuh dan kotor.

USULAN DAN KESIMPULAN

USULAN PELESTARIAN
Berdasarkan tinjauan langsung terhadap museum perjuangan bogor dan berdasarkan analisis masalah dan potensi yang ada pada museum perjuangan bogor yaitu :

·         Perlu dilakukanya upaya revitalisasi bangunan bersejarah yang hampir rusak hingga yang telah rusak.

·         Perlunya penambahan fungsi baru pada museum seperti ruang privat berupa kantor pengelola, ruang veteran untuk berkumpulnya para tamu veteran.

·         Perlu dilakukannya penataan ulang galeri museum agar lebih tertib dan rapih serta terzona dengan baik.

·         Perlunya penataan dan ketertiban pada halaman depan museum seperti penambahan fungsi plaza pada halaman.

·         Perlunya membuat acara-acara bulanan atau tahunan yang berskala kota atau nasional untuk promosi museum

KESIMPULAN
   Kesimpulan bangunan museum perjuangan bogor yaitu pada saat ini tahun 2018 memang banyak terjadi kerusakan pada kondisi bangunan yang difungsikan sebagai bangunan cagar budaya, namun kawasan ini memiliki banyak potensi yang baik yaitu salah satunya potensi dalam bidang ekonomi kawasan, dan nilai sejarah pada kawasan sehingga perlunya revitalisasi untuk menghidupkan kembali museum perjuangan bogor sebagai  bangunan cagar budaya.



      NAMA KELOMPOK :
      CICI DAMAYANTI (22314400)
      RESTU LUSTIKA (29314097)
      SYERLY BUDIMAN (2A314618)


DOSEN :
DR. IR. PANCAWATI DEWI, MT